Rasa manis kerap menjadi teman setia dalam menikmati makanan maupun minuman. Sering kali rasa itu sangat diidam-idamkan oleh orang kebanyakan, termasuk si kecil yang umumnya juga gemar dengan rasa itu. Hal ini dibuktikan bahwa biasanya sang ibunda akan menambahkan jenis gula untuk Makanan Pendamping ASI (MPASI) supaya si kecil dapat lebih menikmati ASI.
Sayangnya masih banyak sekali masyarakat yang kurang paham tentang pemanis apa saja yang baik untuk si kecil yang satu ini, karena kalau memberikan pemanis yang kurang tepat dapat menyebabkan kesehatan bayi terganggu. Pastinya anda tidak mau kalau anak kenapa-napa bukan? Nah salah satu dari banyaknya alternatif pemanis adalah gula kelapa organik. Apakah gula tersebut aman untuk si kecil? yuk cermati pembahasan berikut.
Apa Itu Gula Kelapa Organik?
Umumnya masyarakat indonesia kerap kali tertukar dengan gula merah atau yang populernya dipanggil dengan “Gula Jawa”. Sejatinya, kedua gula ini berbeda meskipun terbuat dari bahan yang relatif sama yaitu nira entah itu nira kelapa maupun nira aren atau kawung. Yang membedakan adalah adalah gula kelapa murni hanya terbuat dari nira, sedangkan gula merah bahan bakunya adalah nira yang sudah tercampur dengan gula pasir atau gula rafinasi.
Secara penampilan, gula merah memang terlihat lebih menarik dibandingkan gula kelapa karena batok gula merah memiliki warna yang lebih cerah dan padat sedangkan gula kelapa organik tidak selalu berwarna rata. Oleh karena itu, masyarakat cenderung memilih gula merah dibandingkan gula kelapa organik.
Nutrisi
Gula kelapa organik memiliki berbagai macam nutrisi dan vitamin yang memiliki efek sangat positif terhadap tubuh, tidak terkecuali untuk bayi. Nutrisi-nutrisi yang dimaksud adalah zinc, zat besi, dan magnesium yang sangat penting dalam proses pertumbuhan.
Tak hanya itu, gula kelapa organik juga memiliki 12 vitamin B komplek yang esensial. Beberapa manfaat yang dapat diberikan oleh pemanis alami ini antara lain memberikan kesehatan pada otot dan kulit, memperlancar metabolisme tubuh dan yang tak kalah penting adalah meminimalisir resiko kanker pankreas. Pemanis yang satu ini juga memiliki kandungan vitamin C yang penting untuk menjaga kekebalan tubuh agar terhindar dari penyakit, khususnya di pandemi covid 19 yang masih merajalela di indonesia.
Tingkat Glikemik Yang Rendah
Seperti yang diketahui, gula putih memiliki tingkat glikemik yang tinggi sehingga anda yang kerap mengonsumsi pemanis itu memiliki resiko terkena diabetes. Tentu hal itu tidak baik untuk dikonsumsi oleh si kecil sejak dini bukan? Kabar baiknya adalah gula kelapa organik memiliki tingkat glikemik yang rendah sehingga aman untuk dikonsumsi.
Kesimpulan
Kembali ke pertanyaan awal, apakah gula kelapa organik aman untuk dikonsumsi bayi? menurut dr Lucia Nauli Simbolon SpA dari RSAB Harapan Kita mengatakan bahwa anda boleh memberikan menambahkan pemanis alami yang satu ini sebagai MPASI atau Makanan Pendamping ASI namun perlu diperhatikan bahwa takaran yang diperbolehkan hanya sedikit. Kalau kebanyakan, dampaknya tidak baik untuk si kecil. Tentu anda tidak ingin si kecil memiliki obesitas dan pertumbuhan gigi yang tidak rapi bukan?
Berikut adalah penjelasan tentang gula kelapa organik, selalu pilih gula kelapa yang terbaik seperti Gulapa yang terbukti memiliki kualitas dan rasa yang lain dari yang lain namun tetap mengedepankan proses penyajian yang alami dan higienis. Selamat mencoba