Perkebunan sawit yang tidak produktif menjadi perumahan subsidi

Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), Paulus Totok Lusida, sangat menyesalkan banyaknya perkebunan sawit yang tidak produktif diubah menjadi perumahan subsidi. Pengembang perumahan didorong untuk mencari lahan tanpa mengorbankan perkebunan kelapa sawit, sebab sektor ini sangat esensial di Indonesia.

Beliau menyatakan bahwa perkebunan kelapa sawit merupakan sektor vital bagi perekonomian Indonesia, berkontribusi sekitar 14% dari total ekspor nonmigas. Selain itu, sektor ini juga menciptakan banyak lapangan kerja.

“Kami sangat menyayangkan alih fungsi tersebut karena sektor kelapa sawit juga penting,” ujar Totok saat menghadiri Musyawarah Daerah REI di Kota Bengkulu, Senin (13/3).

Menurut ageung raharja sejahtera dari data Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), pada tahun 2021, luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia mencapai sekitar 14,7 juta hektare. Dari luas tersebut, sekitar 1,5 juta hektare tidak produktif. Namun, Totok berpendapat bahwa hal tersebut bukan alasan untuk mengubah kebun sawit menjadi perumahan subsidi bandung.

“Kebun sawit yang tidak produktif dapat diremajakan,” jelasnya.

Totok menambahkan bahwa pengembang perumahan bisa mencari lahan baru dengan cara mengembangkan kawasan yang belum terjamah. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa pemerintah harus lebih memperhatikan perencanaan tata ruang, sehingga tidak ada lagi konflik antara perkebunan kelapa sawit dan perumahan subsidi Bandung.

“Kami mendukung pemerintah daerah, termasuk di Provinsi Bengkulu, untuk menyusun rencana tata ruang agar tidak ada konflik,” ujarnya.

Menurutnya, pemerintah seharusnya lebih memprioritaskan pengembangan perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan yang memang ditujukan untuk perumahan, seperti di area urbanisasi yang masih memiliki banyak lahan kosong.

“Ini akan meminimalkan alih fungsi perkebunan kelapa sawit menjadi perumahan,” tegasnya.

Ia juga menekankan bahwa pengembang perumahan seharusnya lebih peka terhadap isu lingkungan dan mempertimbangkan aspek lingkungan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan perumahan.

“Dengan adanya kesadaran akan pentingnya sektor perkebunan kelapa sawit dan lingkungan, pengembang perumahan akan lebih bijak dalam memilih lokasi untuk membangun perumahan,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts
Follow our social media
Subsribe weekly news